Kamis, 01 Desember 2011

Pembicaraan Satrio Piningit Sekitar Tahun 1999




Pada mulanya sebagaimana sebagian Anda, saya juga tidak tahu arti satrio piningit itu apa. Bahkan awalnya saya menyangka bahwa satrio piningit adalah orang yang secara diam-diam disiapkan mantan penguasa orba untuk kembali menguasai Indonesia. Tetapi suatu hari sekitar bulan Juli atau Agustus 2001 salah seorang rekan kerja saya mengatakan bahwa satrio piningit itu orang yang akan membawa Indonesia keluar dari krisis. Kata-kata itu terngiang di telinga saya, kemudian secara kebetulan saya menemukan buku berjudul "Satrio Piningit" karya Kusumo Lelono terbitan GPU Jakarta di sebuah toko buku di Pondok Indah. Dalam "pengembaraan" selanjutnya saya juga menemukan buku-buku lain baik yang bertema satrio piningit atau Ratu Adil.

Jadi, perihal satrio piningit itu sudah dibicarakan orang sejak sekitar tahun 2000, bukan baru-baru ini saja atau baru tahun 2006. Berikut ini saya tampilkan dalam sebuah foto apa yang dibicarakan orang waktu itu.

Foto pertama adalah halaman judul dan daftar isi buku karya D. Soesetro & Zein al Arief cetakan pertama Januari 1999, Penerbit Media Presindo Yogyakarta.

Buku ini bersumber dari berbagai tulisan baik tulisan yang terbit tahun 1998 maupun sebelumnya. Foto kedua dan ketiga menunjukkan daftar pustaka yang di pakai D Soesetro dan Zein al Arief (selanjutnya disebut DSZA) tersebut.



Dari daftar pustaka buku tersebut, jelas istilah satrio piningit sudah ada paling tidak sejak tahun 1998, tahun reformasi. Pada bulan Mei 1998 mahasiswa dan rakyat berjuang mengakhiri rejim lama.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bahwa buku  DSZA tersebut memuat sebuah pendapat bahwa satrio piningit tidak harus menduduki jabatan presiden halaman 67. Pendapat tersebut yang saya pegang teguh sehingga saya menulis dan tampil di blog ini. Berikut fotonya.

Pendapat lain yang menarik adalah bahwa satrio piningit berasal dari rakyat biasa, halaman 68. Berikut ini fotonya.

Pendapat umum dalam buku DSZA tersebut adalah bahwa satrio piningit diharapkan mengatasi krisis, seperti ditulis di halama 80.



Demikian yang dibicarakan orang waktu itu. Dari semua pembicaraan atau pendapat waktu itu, satu hal yang saya pegang teguh bahwa satrio piningit tidak harus menjadi presiden. Bukankah pengetahuan juga kekuatan? Satrio piningit tidak minta dipilih menjadi presiden atau jabatan struktural lainnya. Satrio piningit HANYA minta agar orang-orang meninggalkan paradigma ekonomi lama yang neolib dan menggantinya dengan paradigma biososioekonomi yang adalah ekonomi jalan ketiga yang pancasilais. Semoga dimengerti.

1 komentar:

  1. hm, maksudnya Pak Yohanes adalah Satrio Piningit?

    seems legit :)

    anyway, yah, tidak ada salahnya. Keep up!

    BalasHapus