Selasa, 22 Maret 2011

Salah Satu Perbedaan Antara Ratu Adil dan satrio piningit

Tulisan ini sebagaimana tulisan-tulisan lain di blog ini adalah pendapat pribadi saya, Anda boleh mempercayainya boleh pula tidak, meskipun demikian saya berusaha sebaik mungkin agar tulisan ini (dan tulisan-tulisan saya yang lain) dekat dengan kebenaran. Tulisan seperti ini perlu saya posting karena memang tugas saya sebagai hamba adalah memberi peringatan. Dan tanggal duapuluhan Maret adalah saat yang tepat.

Tidak sedikit orang yang tidak bisa membedakan antara Ratu Adil (King of Justice)dan satrio piningit. Satrio piningit tidak harus muncul sebagai Ratu Adil, namun demikian satrio piningit tidak menentang Ratu Adil. Kata-kata seorang nabi besar yang hidupnya penuh asketisme patut menjadi pedoman dan teladan. Nabi itu dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Ratu Adil (Mesias) tetapi bukan berarti nabi itu sedang menentang Mesias.

Perbedaan antara Ratu Adil dan satrio piningit itu seperti perbedaan antara mempelai lelaki dan mempelai perempuan. Meskipun mungkin keduanya mirip tetapi jelas menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Di dalam tradisi perkawinan orang Jawa hanya mempelai perempuan yang dipingit (disembunyikan), mempelai lelaki tidak dipingit. Seperti itulah perbedaan antara Ratu Adil dan satrio piningit.

Mungkin itulah sebabnya mengapa tiga orang Majus bisa menemukan Bayi Yesus di Betlehem 2.000 tahun lalu, sementara tak satu orang pun termasuk orang tuanya bisa menemukan bayi satrio piningit. Maksudnya tentu bukan karena bayi itu tidak bisa dilihat, tetapi tidak satu orang pun menyangka bahwa bayi itu adalah bayi satrio piningit. Dalam hal ini bayi satrio piningit tidak hanya dijauhkan dari pusat kerajaan tetapi juga disembunyikan dari para pelihat (cenayang).

Meskipun hanya di dalam film perintah untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir tanggal 24 Maret atau 23 Maret malam, memang mengerikan. Kata-kata rohaniwan di dalam film The Omen tersebut benar, bahwa Yesus tidak datang sebagai bayi tetapi sebagai orang dewasa. Saya tidak tahu pasti mengapa film itu menetapkan tanggal 24 Maret. Mungkin berkaitan dengan Injil Lukas khususnya Luk 21:29-30 yang menulis: Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat." Tanggal 24 maret bagi bumi belahan utara di mana Injil ditulis adalah awal musim semi

Apa yang ditulis di dalam Injil Lukas memang sangat luar biasa dan sangat dekat dengan perjalanan hidup saya dan perjalanan hidup orang Jawa. Kira-kira awal musim semi itulah saya dilahirkan, memang tidak tanggal 23 atau 24 Maret seperti film The Omen. Di Indonesia banyak tempat yang namanya memakai kata mataram, di Sumatera paling tidak ada tiga tempat memakai nama mataram. Kalau Merbau Mataram (nama yang merupakan gabungan nama pohon dan nama kerajaan) dipilih sebagai tempat lahirnya satrio piningit mungkin karena Injil Lukas itu. Hanya Injil Lukas yang menyebut "pohon apa saja" Tentu saja semua itu terjadi di luar kuasa saya. Saya lahir bukan atas kuasa saya, dan ketika saya lahir tempat itu sudah disebut Merbau Mataram.

Selain dipingit atau disembunyikan dari para cenayang (pelihat), perbedaan antara satrio piningit dan Ratu Adil adalah bahwa satrio piningit maskipun nampak tetapi tidak memiliki kekuasaan, sementara Ratu Adil meskipun tidak nampak tetapi sangat berkuasa. Kata-kata-Nya sangat berwibawa. Oleh karena itu postingan ini tidak berhenti pada perbedaan antara Ratu Adil dan satrio piningit, tetapi yang paling utama adalah sabda-Nya dalam Injil Lukas itu terutama Luk 21:29-36 yaitu: Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepda mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalalu, sebelum semuanya terjadi Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia"

Menurut hemat saya peringatan itu bukan berkaitan dengan kiamat besar, tetapi dengan perubahan jaman di mana jaman keemasan yang adil, makmur, damai sejahtera di bawah kekuasaan Tuhan (Kingdom of JHWH) akan terwujud di bumi. Kalau benar tanda perubahan itu terjadi di musim semi, bukan berarti terwujudnya Kingdom of JHWH di bumi terjadi pada musim panas. Kita tidak sedang menantikan Ratu Adil karena Tuhan dan kuasa-Nya bisa datang kapan saja seperti pencuri. Kita sedang menanti pertobatan karena Tuhan memiliki kerahiman.

Selamat memasuki musim semi menjelang "musim panas." Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa sebagaimana disabdakan Tuhan di dalam Injil Lukas tersebut di atas.

1 komentar:

  1. Coba gayus tambunan,cyrus sinaga,aulia pohan,miranda gultom baca injil,..qeqeqe....

    BalasHapus