Rabu, 06 Januari 2010

Ikhtisar Perbedaan Antara Teori Ekonomi Konvensional dengan Teori Ekonomi Makro Biososioekonomi

Mengingat banyaknya orang yang tidak bisa membedakan antara paradigma ekonomi konvensional (yang mengaplikasikan teori ekonomi neo klasik maupun keynesian) dengan paradigma biososioekonomi, maka dalam postingan kali ini saya buat ikthtisar perbedaannya yang merupakan kutipan dari karya tulis saya yang saya sampaikan dalam "Lomba Karya Tulis 2025" yang diselenggarakan Bank Indonesia 2006.

Berikut ini kutipannya:
(1)Perbedaan Pertama
TEORI EKONOMI KONVENSIONAL (selanjutnya disingkat TEK):
Teori ekonomi konvensional adalah teori ekonomi negara yang cenderung eksklusif dimana antar negara sering terjadi persaingan dan perang dagang.
TEORI EKONOMI MAKRO BIOSOSIOEKONOMI (selanjutnya disingkat TEB): Teori biososioekonomi adalah teori ekonomi masyarakat atau alam yang inklusif.

(2)Perbedaan Kedua
TEK: Merumuskan hukum kelangkaan dengan hanya kurva penawaran-permintaan yang kurang handal dipakai sebagai pedoman pengelolaan ekonomi yang berjangka panjang.
TEB: Merumuskan hukum kelangkaan dengan hukum daur ulang kekayaan individu yang memasukkan unsur waktu (decomposition time) dan jadual penjualan aset daur ulang.

(3)Perbedaan Ketiga
TEK: Teori ini menggambarkan perekonomian seperti pabrik raksasa dengan ukuran kesejahteraan adalah PDB
TEB: Menggambarkan perekonomian seperti bank raksasa dengan neraca herucakra society

(4)Perbedaan Keempat
TEK: Dengan paradigma seperti ini PDB negara ditargetkan setinggi mungkin agar semua orang sejahtera. Pertumbuhan PDB dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi.
TEB: Tidak mentargetkan PDB setinggi mungkin tetapi mendorong daur ulang kekayaan individu sehingga ekonomi masyarakat membaik. Yang ditargetkan setinggi mungkin mencapai 100% adalah PIT (ukuran mengenai Persentase Individu/rumah tangga yang Tumbuh kekayaannya atau penghasilannya).

(5)Perbedaan Kelima
TEK: Depresiasi permanen mata uang atau currency debasement dianggap kodrat alam
TEB: Depresiasi permanen mata uang terjadi karena kekayaan individu tidak didaur ulang sehingga liabilitas masyarakat jauh lebih tinggi dari asetnya.

(6)Perbedaan Keenam
TEK: Laba adalah pengembalian yang sah atas modal (Case & Fair 2002 hlm 47)
TEB: Tidak menolak pandangan bahwa laba adalah pengembalian yang sah atas modal selama modal itu milik institusi bisnis. Tetapi menolak apabila menyangkut individu karena individu juga bersifat homo socius. Akumulasi kekayaan (laba) yang ada pada individu berasal dari konsumen dan harus dikembalikan kepada konsumen (semua orang) sesuai kaidah biososioekonomi dan herucakra society.

(7)Perbedaan Ketujuh
TEK: Institusi negara dan bank sentral bisa dikenai bunga atas pinjamannya
TEB: Negara dan bank sentral sebaiknya tidak dikenai bunga atas pinjamannya karena hal itu adalah pemborosan.

(8)Perbedaan Kedelapan
TEK: Tingkat konsumsi agregat yang rendah menyebabkan kesejahteraan juga rendah
TEB: Konsumsi agregat rendah tidak berarti kesejahteraan rendah, karena dalam kondisi seperti ini kekayaan daur ulang terdistribusi melalui bunga bank

1 komentar:

  1. galuh hiwangga prahasta Mei 8, 2010 pukul 5:59 pm

    salam sejahtera …assalamualaikum….rahayu hayuning bawono…………………………………………………….

    salam kenal untuk semuanya…………………………………..

    kalau memang diantara saudara saudara dinasti dan atau saudara nusantara yang mengetahui seruan saya ini … agar segera menghubungi saya di 081393830007 ……………………………..banyak hal yang bisa kita wujudkan dengan hal artikel diatas….yang tidak mungkin saya tulis disini…………………………………………..

    madya puraka


    kraton kartosurohadiningrat, purwodhoho hadiningrat

    BalasHapus